Touch ID di iPhone SE 2024 dikabarkan kembali pakai teknologi baru ini bedanya

admin6 hari ago

4 4 minutes read

Fakta mengejutkan: Lebih dari separuh jalur produksi sensor lama dilaporkan telah dimatikan, menurut laporan rantai pasok.

Rumor terbaru menyebut generasi berikutnya bakal beralih ke pengenalan wajah sebagai standar. TechRadar dan MacRumors melaporkan perubahan ini, sementara Beritasatu mengutip sumber lokal yang menegaskan penghentian produksi komponen sidik jari untuk model mendatang.

Peralihan ini bukan sekadar soal fitur. Ini berdampak pada desain, pengalaman pengguna, dan konsistensi ekosistem. Panel depan yang lebih rapi dan komponen kamera baru jadi kemungkinan nyata.

Di artikel ini, kami akan menguraikan sumber-sumber kredibel, implikasi bagi pembeli di Indonesia, dan bagaimana rencana Apple bisa memengaruhi keputusan upgrade Anda. Bacalah lanjut untuk memahami perbedaan teknologi dan proyeksi fitur masa depan.

Ringkasan kabar terbaru: nasib Touch ID di lini iPhone menuju 2024

Kabar dari rantai pasok memberi sinyal kuat tentang arah autentikasi pada model mendatang. Laporan Beritasatu yang mengutip MacRumors (23 November 2023) menyebut sebagian peralatan produksi cip sidik jari telah dimatikan permanen.

Inti rumor:

Produksi chip sidik jari dikurangi dan unit tersisa dialokasikan untuk model yang lebih lama.
Generasi berikutnya diproyeksikan mengandalkan pengenalan wajah sebagai standar.
Keputusan ini menandai konsistensi fitur di seluruh lini baru.

Apa artinya bagi pengguna di Indonesia

Untuk pembeli di Indonesia, berarti ekspektasi autentikasi biometrik sebaiknya diarahkan ke pengenalan wajah. Face recognition generasi terbaru menawarkan kecepatan dan akurasi tinggi saat dipadukan dengan Neural Engine.

Beberapa pengguna tetap akan merindukan kemudahan “tap-and-go” saat memakai sarung tangan. Namun, konsistensi antar-model memudahkan adaptasi aksesori dan pengalaman sehari-hari.

Touch Id Iphone Se 2024: benarkah kembali atau justru ditinggalkan?

Berita rantai pasok menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan sensor biometrik di lini murah Apple.

Laporan TechRadar menempatkan Touch ID dalam daftar fitur klasik yang kemungkinan akan dihapus pada generasi berikutnya. Sumber menyebut ada empat fitur lama yang mungkin ditinggalkan untuk desain yang lebih modern.

Laporan manufaktur

Rantai pasok menguatkan kabar itu. Menurut Beritasatu yang merujuk MacRumors, sebagian peralatan produksi cip untuk sensor sidik jari telah dimatikan secara permanen.

Pertanyaan utama: apakah sensor klasik benar kembali atau ditinggalkan total?
Sisa produksi hanya dialokasikan untuk model sebelumnya, bukan unit baru.
Transisi ini mendukung desain layar penuh tanpa tombol Home fisik.

Aspek	Situasi Saat Ini	Implikasi untuk Pengguna
Produksi cip	Peralatan sebagian dimatikan	Komponen baru sulit tersedia untuk model entry-level
Fitur	Touch ID dicoret dari daftar fitur klasik	Pengguna harus beralih ke metode biometrik lain
Desain	Fokus layar penuh tanpa tombol	Aksesori dan casing perlu penyesuaian

Jika Anda sering menggunakan sensor sidik jari untuk transaksi, siapkan adaptasi ke sistem wajah saat mempertimbangkan upgrade. Perubahan ini juga bisa memengaruhi harga dan posisi model entry-level di pasar.

Arah resmi yang dilaporkan: SE generasi keempat beralih ke Face ID

Sumber laporan menunjukkan arah baru: model entry-level akan berfokus pada pengenalan wajah sebagai metode utama.

Rujukan MacRumors via Beritasatu

Beritasatu mengutip MacRumors bahwa banyak peralatan produksi untuk cip sensor sidik jari telah dihentikan. Unit yang tersisa dialokasikan untuk model sebelumnya saja.

Kesimpulan sumber: perangkat generasi berikutnya akan mengadopsi Face ID, dan Apple tampak tidak berniat mengembalikan sensor lama ke lini tersebut dalam waktu dekat.

Dampak pada ekosistem

Konsistensi biometrik membuat pengembang lebih mudah menyelaraskan proses login dan pembayaran. Satu metode utama bisa mempercepat integrasi fitur di aplikasi lokal.

Selain itu, casing dan aksesoris akan didesain tanpa tombol Home fisik, sehingga pasar aksesori di Indonesia juga akan mengikuti tren ini.

Keamanan dan kemudahan bagi pengguna harian

Face ID modern menawarkan unlock cepat dan dukungan Apple Pay. Sistem ini lebih andal saat tangan basah atau berminyak.

Namun, pengenalan wajah masih bisa menemui kendala jika pengguna memakai masker tebal. Untuk aksesibilitas, kode sandi tetap tersedia sebagai alternatif.

Alokasi produksi terbatas untuk model lama.
Standarisasi biometrik memudahkan pengembang.
Dampak jangka panjang: ekosistem aksesori lebih seragam.

Pengembangan masa depan: sensor sidik jari bawah layar dan jadwal perkiraan

Rumor terbaru menunjukkan Apple masih mengeksplorasi teknologi sensor sidik jari di bawah layar meski sensor klasik banyak ditinggalkan. Beritasatu menyebut target pengembangan berada sekitar tahun 2026.

Target waktu dan sinkronisasi teknologi

Periode 2026 memberi waktu untuk menyempurnakan akurasi dan keamanan. Rencana ini sejalan dengan upaya memindahkan pengenalan wajah ke bawah panel.

Riset sidik jari under-display tetap berjalan meski prioritas berubah.
Sinkronisasi kedua teknologi menunjukkan strategi estetika layar penuh tanpa notch.
Implementasi memerlukan kalibrasi sensor dan mitigasi gangguan optik.

Aspek	Tantangan	Potensi
Transmisi cahaya	Pengurangan sinyal di bawah panel	Perbaikan sensor dan panel OLED
Keandalan	Kalibrasi dan gangguan optik	Dual biometrics fleksibel
Adopsi	Standarisasi kualitas	Peningkatan opsi autentikasi

Catatan realistis: untuk jangka pendek, pengenalan wajah akan tetap jadi metode utama pada banyak seri, sementara opsi sidik jari under-display mungkin muncul di generasi berikutnya.

Konteks lini iPhone 16: layar lebih besar, Dynamic Island, namun tanpa Touch ID

Perubahan terbesar terlihat pada ukuran panel dan elemen layar, yang menandai fokus Apple pada tampilan penuh.

Model Pro kabarnya naik ke 6,27 inci dan 6,86 inci dengan panel LTPO 120Hz. Ini menjaga kelancaran dan efisiensi daya pada penggunaan berat.

Varian standar menggunakan layar 6,12 inci dan 6,69 inci dengan refresh 60Hz. Ross Young menyiratkan ProMotion untuk model dasar baru pada 2025, bukan di generasi ini.

Fitur tambahan dan desain

Dynamic Island diprediksi hadir di seluruh varian. Ada juga rumor tombol ekstra untuk kontrol cepat dan relokasi antena mmWave ke sisi kiri, yang bisa memengaruhi penerimaan sinyal.

Aspek	Spesifikasi	Impak bagi pengguna
Ukuran layar	6,12″ / 6,69″ / 6,27″ / 6,86″	Pengalaman tampilan lebih imersif
Refresh rate	60Hz (standar) / 120Hz LTPO (Pro)	Perbedaan kelancaran antar model
Desain & antena	Dynamic Island + mmWave kiri	Aksesori dan penerimaan sinyal mungkin berubah

Kesimpulannya, fokus inovasi saat ini bertumpu pada layar, desain, dan Face ID. Untuk detail resmi, lihat pengumuman resmi.

Perbandingan pengalaman pengguna: dari tombol Home ke layar penuh

Gaya penggunaan ponsel kini bergeser dari tekan ke sapu, dan itu terasa nyata. Peralihan ini mengganti interaksi dasar menjadi gestur yang lebih visual.

Transisi dari sensor fisik ke gestur dan pengenalan wajah

Pengenalan wajah menggantikan metode lama dalam aktivitas sehari-hari seperti membuka kunci, autofill kata sandi, dan pembayaran. Sistem ini unggul saat tangan basah atau kotor.

Namun, kebiasaan lama punya keuntungan: metode sentuh dulu lebih nyaman saat memakai masker tebal. Adaptasi gestur biasanya butuh beberapa hari, lalu pengguna sering merasa alurnya lebih natural.

Aksesibilitas tetap tersedia lewat kode sandi dan pengaturan sensitivitas.
Area layar lebih lapang untuk konten tanpa tombol Home.
Dynamic Island menyajikan status dinamis tanpa mengganggu tampilan.

Aspek	Sebelum	Sesudah
Interaksi dasar	Tekan tombol Home	Sapu dari bawah (gestur)
Autentikasi	Sensor fisik	Pengenalan wajah & kode sandi
Ruang layar	Terbatas oleh tombol	Lebih luas untuk konten

Bagi pengguna lawas yang naik kelas, pelajari gestur dasar. Dengan sedikit latihan, menatap layar untuk autentikasi jadi alur yang cepat dan lebih seamless dalam mobilitas sehari-hari.

Kesimpulan

Arah biometrik Apple kini jelas: bukti dari rantai pasok dan laporan media menunjukkan sensor sidik jari klasik tidak kembali pada model baru. Untuk lini entry-level, generasi berikutnya diperkirakan mengandalkan Face ID dan gestur layar penuh.

Seri 16 menegaskan fokus pada layar besar, Dynamic Island, dan beda refresh rate—semua tanpa rencana menghidupkan ulang sensor lama. Teknologi under-display masih dalam riset dan diproyeksikan untuk jangka menengah sekitar 2026.

Untuk pembaca di Indonesia: siapkan adaptasi ke ekosistem wajah dan gestur. Jika Anda tetap mengutamakan sensor sidik jari, pertimbangkan memilih model sebelumnya atau alternatif lain.

Ingin melihat rincian bocoran dan jadwal peluncuran? Baca detail peluncuran dan spesifikasi.